Mataelangindonesia.com – Palembang Sumsel , Aparat kepolisian terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan banjir yang terjadi di wilayah hukum Polsek Muara Kelingi, bahkan berbagai fasilitas pun disediakan seperti dapur umum hingga pelayanan Polri.
Kapolda Sumsel, Irjen Pol A Rachmad Wibowo S.I.K, melalui Kabid Humas, Kombes Pol Supriadi mengatakan, Ahad sore 12/3/2023, bahwa kepolisian hadir di tengah masyarakat, untuk membantu penanganan darurat terhadap warga terdampak banjir.
“Anggota kita khususnya Bhabinkamtibmas bersama aparat pemerintah desa memantau kondisi rumah yang terdampak banjir bandang dan memberikan himbauan-himbauan, kepada masyarakat, ujarnya.
Ini merupakan kesigapan aparat kepolisian dalam membantu masyarakat, baik menekan angka kejahatan maupun masyarakat terkena musibah. Bahkan anggota Pers Polsek setempat membantu masyarakat yang akan melintasi daerah banjir.
Untuk para masyarakat yang terkena dampak, lanjut dia mengatakan, bahwa saat ini sudah mengungsi ke rumah kerabat terdekat.
“Kita juga sudah menyiagakan personel kita untuk membantu masyarakat terkena dampak, bahkan Pihak Kecamatan sudah mendirikan Posko pengungsian dan kesehatan di kantor camat dan puskesmas,” aku dia.
Anggota Bhabinkamtibmas di lokasi banjir pun membuat video sebagai himbauan kamtibmas.
Untuk perkembangan terupdate titik banjir di wilayah hukum Polsek Muara Kelingi yakni Kecamatan Muara Kelingi meliputi Desa Pulau Panggung yang terkena dampak banjir akibat meluapnya sungai musi di pemukiman rumah penduduk dengan kedalaman lebih kurang 50 Cm sampai 1,5 M, Dusun 1,2,3, dan Dusun 4, semula sekira 100 Kepala Keluarga yang terendam , saat ini bertambah 157 KK, dengan rincian.
Untuk rinciannya Dusun 1 ada 40 rumah, Dusun 2, 46 rumah, Dusun 3 ada 25 rumah, dan Dusun 4 ada 20 rumah yang terkena dampak banjir, sedangkan jembatan gantung yang menjadi akses jalan ke Dusun 1,2,3 dan 4. Sebanyak 1 jembatan saat ini sudah tidak bisa di lalui atau putus.
“Akibat kejadian itu informasi yang kita dapatkan akses ke Dusun tersebut putus dan mengakibatkan masyarakat yang terisolir. Selain merendam rumah, dampak luapan air aliran sungai Musi juga merendam ladang padi masyarakat,” tambahnya.
Kemudian Kelurahan Muara Kelingi juga mengalami banjir akibat meluapnya sungai musi di pemukiman rumah penduduk RT 1,2,3,4 dan 5, Kelurahan Muara Kelingi. Dengan kedalaman berkisar 50 Cm sampai 2,5 m dan merendam RT 1 dengan 85 KK, RT 2 dengan 50 KK, RT 3 dengan 80 KK, RT 4 dengan 23 KK, RT 5 dengan 30 KK sehingga secara total 268 KK terkena dampak.
Desa Bingin Jungut air mulai naik sejak pukul 17.30 WIB semula hanya di dusun 2, saat ini bertambah 1,dan ,3 dengan ketinggian 50 sampai 1,5 M dan menggenangi rumah lebih kurang 200 KK.
Saat masyarakat desa Bingin Jungut sudah bersiaga untuk mengungsi, Akses jalan menuju dusun 2 yaitu jembatan gantung, namun jembatan belum terdampak, ketinggian antara jembatan dengan air lebih kurang satu meter.
Kemudian Desa Mandi Aur pada pukul 05.00.WIB air naik dengan ketinggian berkisar 1 sampai 1,5 M, yang terdampak banjir luapan aliran sungai Kelingi yakni Dusun 1 sekitar 157 KK terkena dampak, kemudian Dusun 2 ada sekitar 15 KK,dan Dusun 4 ada sekitar 20 KK dengan jumlah keseluruhan 192 KK.
Untuk Desa Binjai juga terkena luapan dari sungai Musi dan Moyan dengan kedalaman 1 sampai 1, 5 M, terdampak dusun 3 dan 4 sebanyak 25 KK. Sedangkan untuk akses jembatan Moyan terendam/ tidak bisa di lalui, untuk jembatan gantung menuju sebrang / kebun warga Putus.
Sementara untuk Desa Lubuk Tua ikut terdampak luapan aliran sungai Musi dengan kedalaman 50 cm sehingga mengenai Dusun 1 sampai 4 dengan total 265 KK yang terkena dampak.
“Untuk Desa Mambang, kita mendapatkan informasi bahwa juga terdampak luapan sungai Musi dengan kedalaman 50 Cm dan menggenangi dusun 4. Sedangkan Desa Suka Menang terdampak luapan sungai Musi yang mengakibatkan jembatan sungai Macang dan sungai Kebau tidak bisa di lalui / terendam ( arah ke desa Pulau Panggung dan Binjai), aku dia.
Yang terkahir Desa Lubuk Muda yang mengakibatkan jalan lintas terendam dengan kedalaman berkisar lebih kurang 15 Cm, namun masih bisa di lalui kendaraan R2 maupun R4. “Kita berharap masyarakat tetap waspada, dan bila dalam keadaan yang sudah sangat genting kita himbau agar mengungsi ke tempat keluarga terdekat yang tidak terkena dampak,” tutupnya. (Hadi ST)
PALEMBANG — Aparat kepolisian terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan banjir yang terjadi di wilayah hukum Polsek Muara Kelingi, bahkan berbagai fasilitas pun disediakan seperti dapur umum hingga pelayanan Polri.
Kapolda Sumsel, Irjen Pol A Rachmad Wibowo S.I.K, melalui Kabid Humas, Kombes Pol Supriadi mengatakan, Ahad sore 12/3/2023, bahwa kepolisian hadir di tengah masyarakat, untuk membantu penanganan darurat terhadap warga terdampak banjir.
“Anggota kita khususnya Bhabinkamtibmas bersama aparat pemerintah desa memantau kondisi rumah yang terdampak banjir bandang dan memberikan himbauan-himbauan, kepada masyarakat, ujarnya.
Ini merupakan kesigapan aparat kepolisian dalam membantu masyarakat, baik menekan angka kejahatan maupun masyarakat terkena musibah. Bahkan anggota Pers Polsek setempat membantu masyarakat yang akan melintasi daerah banjir.
Untuk para masyarakat yang terkena dampak, lanjut dia mengatakan, bahwa saat ini sudah mengungsi ke rumah kerabat terdekat.
“Kita juga sudah menyiagakan personel kita untuk membantu masyarakat terkena dampak, bahkan Pihak Kecamatan sudah mendirikan Posko pengungsian dan kesehatan di kantor camat dan puskesmas,” aku dia.
Anggota Bhabinkamtibmas di lokasi banjir pun membuat video sebagai himbauan kamtibmas.
Untuk perkembangan terupdate titik banjir di wilayah hukum Polsek Muara Kelingi yakni Kecamatan Muara Kelingi meliputi Desa Pulau Panggung yang terkena dampak banjir akibat meluapnya sungai musi di pemukiman rumah penduduk dengan kedalaman lebih kurang 50 Cm sampai 1,5 M, Dusun 1,2,3, dan Dusun 4, semula sekira 100 Kepala Keluarga yang terendam , saat ini bertambah 157 KK, dengan rincian.
Untuk rinciannya Dusun 1 ada 40 rumah, Dusun 2, 46 rumah, Dusun 3 ada 25 rumah, dan Dusun 4 ada 20 rumah yang terkena dampak banjir, sedangkan jembatan gantung yang menjadi akses jalan ke Dusun 1,2,3 dan 4. Sebanyak 1 jembatan saat ini sudah tidak bisa di lalui atau putus.
“Akibat kejadian itu informasi yang kita dapatkan akses ke Dusun tersebut putus dan mengakibatkan masyarakat yang terisolir. Selain merendam rumah, dampak luapan air aliran sungai Musi juga merendam ladang padi masyarakat,” tambahnya.
Kemudian Kelurahan Muara Kelingi juga mengalami banjir akibat meluapnya sungai musi di pemukiman rumah penduduk RT 1,2,3,4 dan 5, Kelurahan Muara Kelingi. Dengan kedalaman berkisar 50 Cm sampai 2,5 m dan merendam RT 1 dengan 85 KK, RT 2 dengan 50 KK, RT 3 dengan 80 KK, RT 4 dengan 23 KK, RT 5 dengan 30 KK sehingga secara total 268 KK terkena dampak.
Desa Bingin Jungut air mulai naik sejak pukul 17.30 WIB semula hanya di dusun 2, saat ini bertambah 1,dan ,3 dengan ketinggian 50 sampai 1,5 M dan menggenangi rumah lebih kurang 200 KK.
Saat masyarakat desa Bingin Jungut sudah bersiaga untuk mengungsi, Akses jalan menuju dusun 2 yaitu jembatan gantung, namun jembatan belum terdampak, ketinggian antara jembatan dengan air lebih kurang satu meter.
Kemudian Desa Mandi Aur pada pukul 05.00.WIB air naik dengan ketinggian berkisar 1 sampai 1,5 M, yang terdampak banjir luapan aliran sungai Kelingi yakni Dusun 1 sekitar 157 KK terkena dampak, kemudian Dusun 2 ada sekitar 15 KK,dan Dusun 4 ada sekitar 20 KK dengan jumlah keseluruhan 192 KK.
Untuk Desa Binjai juga terkena luapan dari sungai Musi dan Moyan dengan kedalaman 1 sampai 1, 5 M, terdampak dusun 3 dan 4 sebanyak 25 KK. Sedangkan untuk akses jembatan Moyan terendam/ tidak bisa di lalui, untuk jembatan gantung menuju sebrang / kebun warga Putus.
Sementara untuk Desa Lubuk Tua ikut terdampak luapan aliran sungai Musi dengan kedalaman 50 cm sehingga mengenai Dusun 1 sampai 4 dengan total 265 KK yang terkena dampak.
“Untuk Desa Mambang, kita mendapatkan informasi bahwa juga terdampak luapan sungai Musi dengan kedalaman 50 Cm dan menggenangi dusun 4. Sedangkan Desa Suka Menang terdampak luapan sungai Musi yang mengakibatkan jembatan sungai Macang dan sungai Kebau tidak bisa di lalui / terendam ( arah ke desa Pulau Panggung dan Binjai), aku dia.
Yang terkahir Desa Lubuk Muda yang mengakibatkan jalan lintas terendam dengan kedalaman berkisar lebih kurang 15 Cm, namun masih bisa di lalui kendaraan R2 maupun R4. “Kita berharap masyarakat tetap waspada, dan bila dalam keadaan yang sudah sangat genting kita himbau agar mengungsi ke tempat keluarga terdekat yang tidak terkena dampak,” tutupnya. (Hadi ST)
Editor : 01 Aslam