Januari 14, 2025

 

Mataelangindonesia.com – Tegal , Halal bihalal majelis wakil cabang(MWC) lembaga & Banom Nahdlatul ulama kecamatan Warureja kabupaten Tegal
Bertempat di gedung MWC NU Desa Kendayakan Kecamatan Warureja , Kamis 18/05/2023 /(27 Syawal 1444 H)

Sebelum acara Halal bihalal dihibur oleh Hadroh Lesbumi MWC NU Kecamatan Warureja Kab Tegal

Acara diawali pembacaan ayat Suci Al- Qur’an dan sholawat nabi oleh Abdi Cahya Subekti
dilanjutkan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Syubanul Wathon

Khutbah Iftitah Rois Syuriyah oleh Kyai Zamroni Fachrurrozi mengajak warga NU berhikmah kepada ulama ,kita yang tidak punya makom hanya berhikmah kepada ulama bil hikmah barokah dalam hikmah ada barokahnya, kalau kita berniat hikmah di NU kita akan mendapatkan keberkahan yang luar biasa.
NU kata Gus Yahya tidak boleh memakai politik identitas, jangan mengatasnamakan NU gara gara politik jangan gembar gembor dukungan dari NU tapi nyatanya tidak hikmah sama kyai kyai NU, itu harus dihindari kata Gus Yahya kemarin waktu di UIN Walisongo. Kita harus hindari kwalat sama kyai kyai NU karena akan binasa dan harus satu komando sami’na wa ata’na dengan pusat” kata kyai Zamroni

Sambutan ketua Tanfidziyah diwakil oleh Ustadz Sarifudin mengadakan acara ini dianggap penting karena hikmahnya luar biasa, pesan dari Gus Mus “mari kita bangun dulu dan tata dulu ukhuwah Nahdiyah persaudaraan sesama warga NU , Karena sama sama warga NU ,pengurus dengan pengurus tidak klop tidak akur semoga dengan acara halal bihalal ini ukhuwah Nahdiyah di kecamatan Warureja kembali utuh kembali terurai tidak ada lagi benang kusut ”tegas Sarifudin

Mauidloh Hasanah oleh KH.Misbakhul Mundir,S.Ag(wakil katib Syuriyah PCNU kab Tegal
Sebelumnya kyai mendoakan semoga dengan kita kumpul disini niat kita silaturahim halal bihalal, Allah senantiasa memberikan keberkahan bagi kita semua, berkah koinnya berkah putra putrinya berkah rezekinya berkah keluargane sehingga besuk bejah Husnul khatimah

Kyai Mundir mengatakan hendaknya kita bersatu terutama dalam meningkatkan koin NU dimana
Kotak Infak (Koin) NU bisa menjadi ciri yang melekat pada NU selain amaliyah (cara beribadah).
Koin (Kotak Infak) NU merupakan gerakan kolektif yang dilakukan secara massif oleh seluruh Nahdliyin dengan memanfaatkan jaringan struktural yang ada. Jaringan struktur NU yang paling tepat menggerakkan Koin NU mulai dari Pusat sampai Ranting (desa).

Hasil yang terkumpul digunakan untuk kepentingan masyarakat seperti membangun gedung NU, untuk pendidikan, beasiswa anak-anak Ma’arif NU yang kurang mampu, untuk fakir miskin, dan yatim-piatu. (Bambang Sugiarto)

Editor : Aslam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *