Jakarta- mataelangindonesia.com,- Badan Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II bandar Lampung, Provinsi Lampung, dan Persaudaraan Mantan Tahanan (Permata) Indonesia melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) bertempat di Kantor Bapas Bandar Lampung, Rabu, 22 Februari 2023 lalu. Pada acara penandatanganan PKS tersebut, Bapas diwakili oleh Kepala Bapas Bandar Lampung, M. Rolan, sementara dari Permata diwakili oleh Ketua Umumnya, Wilson Lalengke.
Usai melakukan penandatanganan kesepakatan bersama, kedua pihak menyatakan siap untuk melakukan berbagai usaha yang diperlukan dalam memberikan pembinaan dan bantuan kepada para warga binaan lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan yang ada di Bandar Lampung dan sekitarnya. “Dengan telah ditanda-tanganinya perjanjian kerja sama ini, kita berkomitmen dan siap untuk melakukan berbagai usaha dalam membina para warga binaan secara bersama-sama,” ujar M. Rolan kepada awak media, Rabu (22-02-2023).
Sementara itu, Wilson Lalengke di Jakarta menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan beberapa program yang akan dilakukan bersama Bapas Bandar Lampung. “Kita telah menyiapkan beberapa program kerja dalam kerangka kerja sama dengan Bapas Bandar Lampung. Di antaranya adalah pelatihan dan pemberdayaan para warga binaan dalam memproduksi kopi olahan siap saji,” ungkapnya kepada media ini, Sabtu, 25 Februari 2023.
Dalam menjalankan program di bidang pengolahan kopi bubuk tersebut, tambah Wilson Lalengke, pihak Permata menggandeng para ahli dan praktisi/pengusaha kopi yang ada di Bandar Lampung. “Permata tidak kerja sendiri dalam program pengolahan kopi yang akan dilakukan di Griya Abhipraya Bandar Lampung. Kita dibantu oleh pakar kopi nasional, Bapak Ir. Anang Prihantoro, dan pengusaha kopi, Pak Kamto. Mereka berdua ini yang akan melatih para warga binaan agar siap bekerja memproduksi kopi bubuk yang siap untuk dipasarkan nantinya,” jelas alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2023 itu.
Adapun kopi olahan Griya Abhipraya Bandar Lampung akan diproduksi dalam kemasan 50 gram dan didistribusikan dengan merek ‘Kopi Permata’. “Untuk tahap awal ini, kita baru akan memproduksi kopi dalam kemasan 50 gram atau untuk porsi 4-5 gelas kopi siap diminum. Merek kopi produksi Griya Abhipraya Bandar Lampung nantinya adalah Permata Coffee alias Kopi Permata. Ini kopi asli Indonesia yang pasti mantap rasa kopinya,” ujar Wilson Lalengke dengan nada sedikit promosi.
Selain program di bidang usaha perkopian, Permata juga menyiapkan program penyuluhan dan pedampingan yang bersifat bimbingan motivasi kepada para warga binaan. “Melalui koordinasi bersama mitra kerja Bapas Bandar Lampung, kita berupaya bisa memberikan penyuluhan narkoba bagi para warga binaan, juga seminar motivasi yang sifatnya membangun optimisme kepada mereka agar senantiasa berpikir positif, menambah wawasan dan pengetahuan, serta memandang masa depan dengan penuh pengharapan,” jelas pria yang menyelesaikan pendidikan pasca sarjananya di tiga universitas bergensi di Eropa itu.
Terkait program usaha kopi yang saat ini sudah mulai berjalan di Griya Abhipraya Bandar Lampung, demikian Wilson Lalengke, program tersebut dalam waktu dekat akan dikunjungi oleh Ibu Negara, Ibu Iriana Joko Widodo. “Saat ini pelatihan para warga binaan perempuan sedang dilaksanakan di Lapas Perempuan Wayhui, Bandar Lampung. Menurut rencana Griya Abhipraya Bandar Lampung akan dikunjungi oleh Ibu Iriana Joko Widodo untuk melihat berbagai program pembinaan yang dilakukan di tempat itu. Kita berharap ini menjadi langkah awal yang baik bagi Permata dan Bapas Bandar Lampung sebagai realisasi PKS yang baru saja ditandatangani bersama lalu,” ucap inisiator berdirinya organisasi Permata Indonesia itu mengakhiri keterangannya. (APL/Red)