Mataelangindonesia.com – Mura Sumsel, Polsek Megang Sakti, Polres Musi Rawas, menggelar nonton bareng Pagelaran Wayang Kulit, yang disiarkan secara langsung pada Divisi Humas Polri dan beberapa chanel YouTube wayang, dari Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Junat malam (7/7/2023).
Nobar dilaksanakan di halaman Mapolsek Megang Sakti, yang dihadiri Kapolsek Megang Sakti, Iptu Fauzan Aziman dan Wakapolsek, Iptu Kanoko, Danposramil Megang Sakti, Serma Rudy, para Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas Megang Sakti.
Selain itu juga nampak hadir, Ketua Bhayangkari Ranting Megang Sakti, Ny Cenny Fauzan, Kasi Trantib Megang Sakti, Indra Kusuma, Kades Sumber Rejo, Sutarno, Kades Wonosari, Supardi, Tokoh masyarakat Megang Sakti, Puad, Tokoh Pemuda Megang Sakti Hijrah, Alam Bintoro, para ibu Bhayangkari Ranting Megang Sakti, serta 65 orang masyarakat pencita seni wayang kulit dan perangkat pemerintah desa di wilayah Kecamatan Megang Sakti.
Dalam kesempatan itu, Kapolres Musi Rawas, AKBP Danu Agus Purnomo SIK, MH, melalui Kapolsek Megang Sakti, Iptu Fauzan Aziman, mengatakan bahwa nobar ini dilakukan secara serentak dilakukan jajaran Polri dinusantara dalam rangka membangun kebersamaan dengan elemen masyarakat dan TNI/Polri.
“Sekaligus memberikan hiburan kepada masyarakat serta ajang menjalin silaturahmi dengan aparatur pemerintahan, tokoh agama, tokoh masyarakat dan warga sekitar di rangkaian acara memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke 77 Bhayangkara,” kata Kapolsek.
Kapolsek menjelaskan, Pagelaran Wayang Kulit dengan judul,” Wahyu Cakraningrat”, ini dalam rangka Hari Bhayangkara Ke-77 Tahun 2023.
Menampilkan empat dalang diantaranya; Ki DR. H. Yanto, S.K.,S.H.,M.H. (Jaksa Muda Kejaksaan Agung Republik Indonesia), Ki Harso Widi Santoso (Mayor Laut), Ki MPP Bayu Aji Pamungkas dan Ki Sri Kuncoro (Brimob SIP 52 RAD).
“Pagelaran wayang kulit ini merupakan komitmen Polri untuk terus menjaga dan melestarikan budaya asli Indonesia khususnya wayang kulit agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman sekaligus untuk semakin mendekatkan Polri bersama seluruh lapisan masyarakat dengan menyajikan hiburan rakyat secara gratis,” ucap suami Ny Cenny Fauzan
Lakon Wahyu Cakraningrat adalah wahyu ratu atau raja. Cakra adalah berputar. Ningrat adalah dunia. Sehingga, dapat diartikan disini perubahan kehidupan.
Menggambarkan banyak masalah dinegara disebabkan krisis tatanan atau sistem. Maka, barang siapa yang bisa mendapatkan wahyu tersebut maka akan ada pemimpin yang amanah dan menjalankan perubahan. (BC)
Editor : Aslam