Kendari, MediaMataelangindonesia.com- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Mimbar Peredaban Indonesia (Mabar) Sultra menungkapkan berita yang beredar pada 13 november dan 14 November tahun 2022 dan sudah terhapus tentang diduga pungli atau korupsi Kasek (Kepala Sekolah) SD 2 Lamangga sangat mencurigakan.
Uli, Anggota DPD Mabar Sultra mengatakan saya berharap Pak Rusli sebagai kepala sekolah SD 2 Lamangga melakukan secara transparan dan tetap sasaran membagikan Dana Bantuan KIP ke semua siswa yang kurang mampu secara ekonominya.
Bahwa kami sudah ketemu sama wali murid kalau berita itu memang ada kecurigaan tentang berbagi Kartu Indonesia Pintar (KIP) atau dana bos tersebut yang dilakukan oleh Pak Rusli tetapi kami lakukan peneliti jumlah siswa sebanyak 481 sedangkan menerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) sebanyak 138 siswa sepertinya Kepala Sekolah membagikan secara tidak transparan dan tidak tepat sasaran, disitu sudah jelas hanya sebagian siswa di setiap kelas dapat kartu indonesia pintar (KIP) bukan itu saja dalam surat kuasa hukum Rendy Saputra dikatakan berita itu dibilang fitnah ke kepala sekolah SD 2 Lamangga yang kirim surat ke dua media online yaitu gerbangindonesia dan X-Posenews, terus soal beli mobil memang dari dana pribadi kepala sekolah bukan dana dari KIP atau dana bos,Ungkap Uli.
Kemudian kepala sekolah ketemu sama wartawan yang sedang menjual lalu kepala sekolah mau ancam pukul wartawan katanya dia kalau tidak hapus berita tersebut saya akan pukul NDR masih untung bukan anak saya yang pukul kita dan kepala sekolah tersebut melarang para muridnya belanja di luar sekolah, Ucap Uli
Saya melihat wartawan yang sudah minta maaf secara dihadapan kepala sekolah SD 2 Lamangga tetapi Kepala Sekolah pengen pukul wartawan tersebut dikarenakan beritanya sudah tersebar di seluruh indonesia, lalu kepala sekolah itu tidak langsung pukul wartawan,Jelas Uli.
Saya berharap kuasa hukum atas nama Rendy Saputra S.H,M.H tidak melakukan wartawan dibawa ke pihak pengadilan atau kepolisian karena wartawan yang berinsial NDR sudah minta maaf lewat di berapa media tersebut, saya memohon Kepala Dinas Pendidikan Nasional serta Anggota DPRD Kota Baubau harus mengawasi semua Kepala Sekolah supaya berita yang terjadi bulan november dimuat diberapa media seperti X-Posenews Dan GerbangIndonesia pada Tahun 2022 kemarin tidak terulang.
Sampai sekarang wartawan itu hatinya sangat ketakutan akibat terbayang kepala sekolah yang akan melakukan pukul ke insial NDR, saat ini NDR sudah berada di luar kota baubau dikarenakan NDR sangat takut yang akibatkan kepala sekolah mau pukul tidak akan kembali.
Kemudian Saya memohon Kepala Sekolah Khususnya SD Seluruh Kota Baubau Jangan Melarang Muridnya belanja di luar sekolah tetapi harus diawasi supaya anak – anak murid khususnya kelas 1 sampai kelas 3 soalnya banyak kendaraan di jalan raya, Katanya.
Fahry,Anggota DPC Mabar Kendari mengatakan walaupun berita tersebut sudah terhapus tetapi kepala sekolah SD 2 Lamangga bersama guru – guru masih melarang murid belanja di luar pagar sekolah pada saat jam istirahat asalkan guru – guru harus menjaga murid tidak main di jalan raya.
Saya berharap tidak akan terulang berita yang keliru tersebut terjadi pada insial NDR, saya juga salah satu sahabat NDR tetapi saya akan bela apapun dengan terjadi sama NDR, Saya memohon Kepala Dinas Pendidikan Baubau kasih berhentikan kepala sekolah SD 2 Lamangga dikarenakan main pukul ke NDR, Kemudian kalau Kuasa Hukumnya Pak Rusli bersama guru – guru SD 2 Lamangga serta Kepala Sekolah tidak mau terima minta maaf yang dilakukan oleh NDR dan Ayudin melalui media maka saya akan mengajak Mahasiswa HMI,KAMMI,Dan sebagainya untuk melakukan turun ke jalan atau unjuk rasa.
Saya mohon kepala sekolah kasih muridnya beli sama ibu penjual ikat rambut supaya kehidupannya tidak susah, Ujarnya Fahry
Sampai Sekarang Pak Rusli Lagi cari NDR tersebut akibat membuat penceraman nama baik,ternyata dibalik itu pak rusli ada sembunyikan ini selama menjabat sebagai kepala sekolah SD 2 Lamangga,Jelas Fahry pada saat diwawancari oleh media ini,Kamis (26/1/2023). (MEI04)
Editor : 04