
Mataelangindonesia.com – Banyuasin Sumsel, Rapat bersama kembali digelar, di kediaman Ahmad Suid alias Suid (39), terkait sengketa tanah warga vs David damianto cs atau PT Swarna Cinde Raya (SCR), yang menurut warga, kian tidak jelas arah nya. GEMADIKA TV dan team meluncur ke desa pangkalan benteng, Jum’at 02/06/23, sekitar pukul 14.00 Wib, guna meliput kegiatan tersebut (05/06/23)
Masyarakat desa yang identik dengan awam,lugu dan polos. Hari ini tampak jelas semangat dan keberanian nya. Dibuktikan dengan tekad mereka siap angkat senjata, demo dan kuasai lokasi sengketa. Tekad ini seperti nya bukan main main. Karena masyarakat sudah lelah dengan kalimat tunggu saja sedang diproses.
Ahmad Suid, mengaku bahwa dia dan keluarga nya memiliki 17 ha diantara tanah kebon 200ha yang disengketa kan selama ini. Diwawancarai awak media Ahmad Suid mengatakan, “Baru-baru ini saya turun lokasi dan menyetop siapapun yang bergerak diatas tanah kebun saya, tanpa ijin”, Ujar Suid berapi-api. “Yang punya kewenangan itu tuli, dan yang punya kebijakan itu buta. Jika tidak paham permasalahan seperti ini. Bagaimana tidak, tanah 200 ha ini saja belum beres. Kok PT. ngukur lagi dibagian tanah kami yang masih utuh dan berisi kebon karet, dugaan nya pasti ingin digusur lagi oleh mafia tanah ini. Kan ini suatu kelucuan yang luar biasa dan sangat menjajah”, Ujar Suid.
Senada seorang warga berinisial BM (38) menjawab, “Kita kuasai lapangan saja. Kalau kita tunggu proses. Kapan proses nya akan segera ada titik terang. Kita demo turun lahan”, Ujar BM.
Sementara saat itu dihubungi warga via telepon ML seorang penunggu kebon Ahmad Suid menerangkan di telpon, bahwa dia bertemu pihak PT. dan pihak PT. SCR yg bilang akan menurunkan alat dalam waktu cepat ini. Mendengar itu ML, menjawab, “Tolong selesaikan dulu urusan dengan bos saya ini. Sebelum beres kalau mau ganti rugi sesuai kemauan kami silahkan saja digeradak punya bos saya. Tapi kalu belum ada kesepakatan, tolong jangan diganggu dulu. Ini pesan bos saya”, Cetus ML Sehubungan dengan kegaduhan warga ini, awak media menanyakan, prihal berita turun nya team pemkab yang dipimpin langsung oleh wabup banyuasin, H. Selamet Somosentono, S.H., sampai dimana proses penanganannya. Menanggapi itu Suid mengatakan”, Jawabnya sedang diproses, tunggu saja. Yaitu yang itu-itu melulu jawabnya”, Ujar Suid. Perkataan Suid pun di sambung oleh warga desa pangkalan benteng yang tidak ingin disebut namanya, “Kan hasil turun lokasi itu yang kita lihat secara bodoh. Titik kordinat tanah warga kita sudah diketemukan, ada Dua titik. Nah itu sudah jelas kalau diproses secara serius dan benar.
Sehubungan dengan kegaduhan warga, awak media akan segera melakukan upaya konfirmasi ekstra kepada instansi terkait atau pemkab banyuasin, permasalahan warga tersebut di atas.(Adipatih)
Editor : Aslam