Oktober 13, 2024

 

Mataelangindonesia.com – Asahan Sumut, Kasus pemuda gantung diri terjadi lagi di Wilayah Hukum (Wilkum) Polsek Pulu Raja. Belum sepekan ini warga Dusun I Desa Manis, Kecamatan Pulau Rakyat, Kabupaten Asahan digegerkan ada seorang pria lajang bernama Pandu (20) gantung diri di garasi mobil rumahnya. Kembali masyarakat Desa Rawasari, Kecamatan Aek Kuasan, Kabupaten Asahan juga dihebohkan adanya seorang pria lajang bernama Candra (21) ditemukan gantung diri di bangunan bekas kandang lembu belakang rumahnya, Rabu (10/5/23).

Menurut Tio (19) yang merupakan adik kandung korban sebelum kejadian, Selasa (9/5/23) malam abangnya (korban) keluar rumah membawa sepeda motor tanpa memberitahukan kemana perginya. ” Aku sampai pukul setengah empat pagi tak bisa tidur seperti ada yang mengganjal dalam pikiranku karena abang belum pulang ke rumah, tapi aku tetap berusaha untuk bisa tidur ” katanya.

Lebih lanjut kata Tio pertama yang mengetahui adalah ibunya Sarmini (40), pagi itu sekitar pukul 06.00 WIB, Rabu (10/05/23) ibunya sedang menyapu halaman belakang rumah tiba-tiba melihat korban pagi-pagi berada di kandang lembu. Merasa heran ibunya menegur korban dengan panggilan abang ” Ngapain disitu bang “, kata Tio menirukan ucapan ibunya.

Karena tidak ada jawaban ibunya menghampiri korban, ternyata anaknya tersebut sudah tergantung di galang kayu kandang lembu yang sudah tidak terpakai lagi. Spontan ibu korban menjerit histeris hingga didengar oleh suaminya Lintong (45) dan anaknya serta warga sekitar berdatangan untuk mengetahui kejadian tersebut. Kemudian korban diturunkan dengan memotong tali tambang plastik yang menjerat leher korban. Selanjutnya keluarga korban melapor ke perangkat desa untuk diteruskan ke Polsek Pulu Raja.

Masih menurut adik korban, aksi nekat Candra mengakhiri hidupnya dengan gantung diri diduga depresi karena persoalan asmara. Korban yang merupakan anak pertama dari lima bersaudara pasangan Lintong (45) dan Sarmini (40) itu didesak pacarnya untuk melamarnya karena mereka sudah pacaran selama lebih kurang dua tahun. Mendengar itu pemuda yang pekerjaannya serabutan merasa putus asa dan prustasi karena diduga tidak mampu menuruti keinginan wanita idamannya itu, sehingga menjadi alasan utama korban gantung diri.

” Abang sering telponan dengan pacarnya sampai larut malam, kadang bertengkar bicaranya terlalu keras, sehingga ibu sering marah karena mengganggu orang tidur. Lagi pula kalau abang kurang tidur nantinya malas kerja ” ungkap Tio.

Informasi diperoleh dari keluarga korban tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Hanya bekas jeratan tali di leher korban yang diduga akibat tali nilon plastik warna putih yang digunakan korban untuk mengakhiri hidupnya.
(Habib)

Editor : Aslam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *