Mataelangindonesia.com – Brebes Jateng, Temu kangen dan Halal bi halal keluarga besar eks Departemen Penerangan Kabupaten Brebes
Bertempat di King Royal Hotel Brebes
Kegiatan ini diprakarsai oleh Drs.H.Athoilah.SE.M.Si mendasari keinginan Alumni eks Deppen Kab Brebes yang mana para alumni Departemen Penerangan Kabupaten Brebes ingin kumpul kumpul gendu gendu rasa kangen kangenan
Maka di laksanakanlah Temu kangen dan halal bihalal hari ini Rabu, (03/05/2023)di King Royal Hotel jalan A.Yani Brebes mo
Acara diawali pembacaan ayat Suci Al- Qur’an oleh ustadz Jamal selanjutnya laporan dari panitia halal bihalal oleh M.Ravai Saefudin “halal bihalal eks Deppen hari ini mendapat berkah dari Allah SWT karena dihadiri oleh Bu Yomo mantan Kepala Deppen Kab Brebes serta para pensiunan dan juga Hadir eks Deppen yang masih bertugas di instansi pemerintah Kabupaten Brebes ” kata M.Rivai
Selanjutnya acara terakhir sambutan sekaligus Tausiyah disampaikan oleh H.Athoilah SE.,M.Si
sejak Deppen dilikuidasi tahun 2000 Alhamdulillah hari ini kita bisa berkumpul kangen kangenan saling tukar cerita dan pengalaman sesama Eks pegawai Deppen dan saya bangga hari ini kita bisa sekomplit ini tahun depan belum tentu sekomplit hari ini , tapi kita berdoa saja semuanya diberi kesempatan dan umur panjang” kata H.Athoillah
Lebih lanjut dikatakan, kata halal bihalal satu kalimat yang dipakai negeri kita yang dijadikan satu tradisi menurut sejarah munculnya kalimat halal bihalal munculnya diera presiden Soekarno paska proklamasi kemerdekaan situasi negara kita saat itu sedikit kacau antar partai saling berseteru sehingga presiden Soekarno memanggil kyai Wahab Hasbullah dari pondok Bahrul umum Jombang setelah kyai Wahab Hasbullah tiba di istana
Presiden bilang pak kyai tolong dengan situasi seperti ini bagaimana kalau kita kumpulkan tokoh tokoh politik dan para ulama untuk membicarakan personal politik di negeri kita ini dalam kondisi tenang, akhirnya kyai Wahab Hasbullah mengatakan kalau begitu adakan saja pertemuan silaturahim ,tapi dijawab presiden jangan digunakan istilah silaturahim itu sudah terlalu biasa
Kebetulan kyai Wahab Hasbullah ini orang cerdas , bilang kyai kalau begitu begini saya bapak presiden ketika situasi politik tidak tenang berarti masing-masing partai saling menyalahkan, kalau masing-masing partai saling menyalahkan berarti disitu ada dosa di antara kita biar dosa kita itu dihalalkan kita adakan saja halal bihalal
Akhirnya oleh presiden Soekarno disetujui, kalau begitu selenggarakanlah pertemuan dengan nama halal bihalal yang waktu itu habis lebaran, yang sampai sekarang halal bihalal sudah menjadi satu tradisi
Yang jadi persoalannya setelah bulan romadhon atau secara spesifik hbh dilaksanakan pada bulan Syawal
Barangkali bulan Rajab diadakan hbh tapi,di bulan Muharram juga kita tidak mendengar hbh , tetapi kita mendengar istilah halal bihalal dan pelaksanaan justru terjadi di bulan Syawal tentu ini ada hubungannya dengan pelayanan ibadah puasa di bulan Ramadhan
Ketika kita puasa di bulan Ramadhan Allah berfirman ضُرِبَتۡ عَلَيۡهِمُ الذِّلَّةُ اَيۡنَ مَا ثُقِفُوۡۤا اِلَّا بِحَبۡلٍ مِّنَ اللّٰهِ وَحَبۡلٍ مِّنَ النَّاسِ
Duribat ‘alaihimuz zillatu aina maa suqifooo illaa bihablim minal laahi wa hablim minan naasi
Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka (berpegang) pada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia.
Ketika kita melaksanakan ibadah puasa sholat taraweh tadarus Al-Qur’an itu merupakan salah satu upaya Hablum minallah, ketika kita mengadakan hubungan dengan Allah dengan ibadah yang kita lakukan dan itu dilaksanakan dengan imanan wahtisaban qhufirolahu maa taqotdama min zanbihi
Artinya, “Siapa saja yang berpuasa Ramadhan dengan dasar iman dan Ihtisaban, maka dosanya yang lalu pasti diampuni.” oleh Allah
Tetapi dosa yang berhubungan dengan sesama manusia, Allah tidak akan memberikan ampunan selama sesama manusia belum saling maaf memaafkan , maka
[3/5 22:22] +62 838-6145-7028: makanya sebagai kesempurnaan setelah kita mendapatkan ampunan dari Allah dengan melaksanakan ibadah puasa dan yang lainnya, kemudian agar kita kembali kepada Idul Fitri maka dosa dosa kita diantar kita sesama teman harus saling maaf memaafkan , inilah pentingnya Halal bihalal
Sebenarnya untuk saling memaafkan di antara kita itu tidak harus berkumpul karena jaman nabi tidak ada yang namanya halal bihalal
Idealnya itu ketika kita saling memaafkan silaturahim dari rumah ke rumah, tapi yg jadi persoalannya kalau kita datang dari rumah ke rumah berapa hari kita harus menyelesaikannya “kata H.Athoillah
Pergunakanlah metode lama yang baik atau pertahankan metode lama yang baik dan pergunakan metode baru yang lebih baik sehingga kegiatan hbh yang mengumpulkan beberapa orang itu bagian daripada upaya menggunakan metode baru yang lebih baik, sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama sekian puluh orang bisa saling maaf memaafkan diantara kita “ungkap H.Athoillah. (Bambang Sugiarto)
Editor : 01 Aslam