IMG-20251018-WA0046

 

Mediamataelangindonesia.com-Wilayah Pulau Weh
SABANG, Sabtu (18 Oktober 2025) —
Langit cerah Pulau Weh pagi itu menjadi saksi hangatnya silaturahmi antara Lembaga Panglima Laot se-Kota Sabang dan WaliKota Sabang, H. Zulkifli H. Adam, di Pendopo Wali Kota Sabang.
Pertemuan yang dimulai pukul 09.30 WIB tersebut berlangsung dalam suasana penuh kekeluargaan dan sarat nilai kebersamaan — menghadirkan semangat baru untuk memperkuat penegakan hukum adat laut serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan di seluruh pesisir Sabang.

Dalam forum yang khidmat itu, seluruh Panglima Laot dengan penuh hormat menyampaikan apresiasi tinggi kepada WaliKota Sabang atas ketegasan, keberanian, dan kepemimpinan berwibawa beliau dalam menjaga marwah adat laut.
Bagi mereka, H. Zulkifli H. Adam adalah sosok pemimpin yang hadir bukan sekadar memerintah, tetapi menegakkan nilai dan keadilan bagi rakyat nelayan — figur pemimpin yang dicintai karena tegas, adil, dan berpihak.

Ketua Panglima Laot Kota Sabang, M. Ali Rani, menyampaikan pandangannya dengan nada penuh semangat.

> “Adat laut bukan hanya warisan budaya, tapi benteng moral yang menjaga laut kita dari ketamakan dan kerusakan. Sinergi Panglima Laot dan Pemerintah harus terus diperkuat demi keberlanjutan kehidupan nelayan dan kelestarian laut Sabang,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, WaliKota Sabang, H. Zulkifli H. Adam, menegaskan komitmen Pemerintah Kota Sabang untuk terus memberi perhatian besar kepada sektor kelautan dan perikanan.

> “Laut adalah sumber kehidupan dan kebanggaan masyarakat Sabang. Pemerintah akan menambah alokasi anggaran untuk sektor kelautan dan perikanan, sebagai bentuk keseriusan kami terhadap kesejahteraan nelayan,” tegasnya dengan wibawa yang menggetarkan ruangan.

Di sisi lain, Panglima Laot Lhok Iboih, Lukman Hakim, turut mengemukakan aspirasi agar pemerintah memberikan perlindungan hukum yang lebih kuat bagi lembaga Panglima Laot dalam melaksanakan tugas penegakan adat di lapangan.


Permintaan itu langsung direspons cepat oleh WaliKota Sabang, yang memberi jalur komunikasi khusus bagi para Panglima Laot untuk berkoordinasi langsung dengannya dalam setiap kendala atau gangguan di wilayah laut.

> “Penegakan hukum adat laut tidak boleh dihalangi siapa pun. Bila ada oknum yang mencoba mengganggu, akan kita tindak tegas. Panglima Laot adalah benteng adat yang harus dihormati,” tegas Wali Kota dengan nada mantap dan berkarakter.

Pertemuan yang berlangsung selama lebih dari satu jam ini turut dihadiri oleh Kadis Kelautan dan Perikanan Kota Sabang, Zulfan, S.Pi., serta Akanda Bayu, Ketua LPLHI–KLHI Sabang.
Acara diakhiri dengan semangat kebersamaan dan tekad bulat untuk terus menjaga kelestarian laut Sabang, memperkuat peran Panglima Laot sebagai penjaga adat dan pelindung nelayan, serta meneguhkan jati diri Sabang sebagai kota maritim yang beradat, berdaulat, dan bermartabat di ujung barat Indonesia.

Pertemuan ini bukan sekadar dialog antara pemimpin dan lembaga adat, tetapi simbol komitmen Sabang menjaga kehormatan lautnya — laut yang bukan hanya sumber penghidupan, melainkan juga sumber peradaban.

#Demikan Laporan Pantauan Media Mata Elang Sabang News Oleh Kabiro (Eric Karno)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *