IMG-20250821-WA0011

Mediamataelangindonesia.com

PIDIE – Nama Muslailati , S.Pd., kini tidak lagi asing di dunia Inklusif Kemenag , khususnya dunia inklusif Aceh.
Ketua Forum Pendidikan Madrasah Inklusif (FPMI) Kabupaten Pidie Jaya ini , telah menjadi motor penggerak utama yang berhasil menempatkan daerah Pidie Jaya pada posisi kedua ter_ aktif Se-Indonesia dalam penyelenggaraan Madrasah Inklusif, khususnya pendataan peserta didik yang membutuhkan pendampingan melalui Aplikasi Profil Belajar Siswa. Sebuah prestasi yang disebutnya sebagai “buah dari perjuangan dan dedikasi tanpa henti” dan benar-benar dimulai dari titik nol.

 

Keberhasilan inilah yang menjadikan daulat sebagai narasumber inspiratif dalam kegiatan pelatihan Madrasah Penyelenggara Inklusif, baik di daerah Pidie Jaya maupun di beberapa daerah lainnya. Hal ini menjadi ajang bagi Muslailati untuk berbagi pengalaman, strategi, praktik terbaik, dan motivasi kepada pelaku diseminasi terkait penyelenggaraan Madrasah Inklusif , mulai dari operator, guru kelas, wali kelas, kepala madrasah, dan pengawas.

 

Diperlukan komitmen yang kuat dari semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, Kemenag, pengawas, pihak Madrasah, hingga orang tua. Alhamdulillah, kerja keras kita mulai menghasilkan hasil yang dijanjikan dan tercapai ini tentu saja karena dukungan dari seluruh unsur terkait, ujar Muslailati dengan semangat khasnya.

 

Prestasi memuaskan Pidie Jaya ini tidak luput dari perhatian Kementerian Agama pusat.
“Agenda sesuai ini, Insya Allah, tepatnya pada tanggal 1 dan 2 September 2025, Pidie Jaya akan menerima kunjungan Bapak Kasubdit Vokasi dan Inovasi beserta tim dari Kementerian Agama Pusat,” ujar Muslailati.
Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan bimbingan dan arahan langsung, terkait Pidie Jaya yang ditetapkan sebagai Pilot Project atau proyek percontohan penyelenggaraan madrasah inklusif. Ini merupakan pengakuan tertinggi bahwa model dan sistem yang dibangun oleh FPMI berdasarkan kepemimpinan Muslailati, dinilai efektif dan layak diteladani oleh daerah-daerah lain di Indonesia.

 

Ini merupakan bukti nyata bahwa dengan kolaborasi dan semangat yang tinggi, pendidikan inklusif bukanlah hal yang mustahil untuk diwujudkan. Pidie Jaya telah menyelesaikan tahap demi tahap untuk mengubah status madrasah menjadi Madrasah umum penyelenggara Inklusif. Saat ini, Pidie Jaya , sudah ada dua Madrasah yang sudah menjadi Madrasah Penyelenggara Inklusif yaitu MIN 12 dan MAN 4 Pidie Jaya. Sementara masih ada 48 Madrasah lainnya, mulai jenjang RA, MIN, MTS dan MA baik Negeri maupun swasta yang sedang menunggu proses perubahan status Madrasah Inklusif.
Bagi Madrasah yang sudah berubah status menjadi Madrasah penyelenggara Inklusif, akan mendapatkan kontribusi 12 jam bagi guru pembimbing inklusif dengan syarat sudah memiliki sertifikat pelatihan inklusif.

 

Kiprah Muslailati si Ketua FPMI, sebagai narasumber di berbagai lembaga dan daerah menunjukkan kapasitas dan pengaruhnya yang terus berkembang. Dari Pidie Jaya, ia menyebarkan virus inklusivitas, mewujudkan visinya untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang benar-benar setara, ramah anak, dan menghargai setiap keberagaman tanpa memandang latar belakang kemampuan fisik maupun identitas.

 

Bahkan yang luar biasa ketua FPMI Pidie Jaya Muslailati membuat lirik sehingga FPMI telah memiliki lagu Mars Madrasah Inklusif.

 

Saat ini, di Kabupaten Pidie Jaya, ada sebanyak 510 peserta didik di bawah naungan Kemenag, membutuhkan pendampingan khusus, yang terdata dalam Profil Belajar Siswa, dengan kategori ringan, sedang dan berat. Bersama-sama, kita pasti bisa mewujudkan pendidikan yang setara untuk semua anak. Ini adalah tugas dan tanggung jawab kita bersama sebagai pendidik,” pungkas Muslailati menutup bincang bincang seputar dunia inklusif bersama penulis.

 

Editor : CM Cek Mad

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *