IMG-20250627-WA0063

Toin, Botang Lomang, Halmahera Selatan — 27 Juni 2025 | — Ketegangan menyelimuti Desa Toin, Kecamatan Botang Lomang, Kabupaten Halmahera Selatan, setelah puluhan warga menggelar aksi demonstrasi dan melakukan pemalangan Kantor Desa Toin pada Kamis (26/6). Aksi ini merupakan bentuk akumulasi kekecewaan masyarakat terhadap kepemimpinan Kepala Desa Fahmi T yang dianggap gagal menjalankan amanah rakyat.

Warga memprotes berbagai kebijakan kepala desa yang mereka nilai tidak transparan, tidak adil, dan tidak memihak kepada kepentingan masyarakat kecil. Sebagai bentuk tekanan politik dan sosial, masyarakat memblokir akses masuk ke kantor desa dengan papan kayu dan bambu yang disusun menyilang. Mereka juga membentangkan spanduk besar bertuliskan: “BUPATI BASSAM DIMINTA COPOT KADES TOIN FAHMI T.”

Selain spanduk, terlihat pula berbagai perlengkapan aksi seperti peralatan memasak, pengeras suara, dan logistik aksi lainnya yang menunjukkan keseriusan warga untuk bertahan hingga ada respons nyata dari pemerintah.

Dalam orasi yang disampaikan oleh para tokoh masyarakat dan pemuda desa, terungkap berbagai keluhan mengenai tidak transparannya pengelolaan dana desa, tidak meratanya bantuan sosial, hingga dugaan penyalahgunaan wewenang oleh kepala desa. Warga merasa aspirasi mereka selama ini diabaikan, dan upaya penyampaian keluhan secara prosedural tidak digubris oleh pihak desa.

> “Kami bukan sekadar marah, kami kecewa. Kepala desa tidak lagi berpihak ke rakyat kecil. Kami minta Bupati Halsel, Pak Bassam, segera turun tangan. Jangan biarkan konflik ini membesar,” ujar salah seorang tokoh masyarakat yang enggan disebutkan namanya.

 

Suasana semakin tegang ketika aparat keamanan dari Polsek setempat tiba di lokasi untuk mengamankan situasi. Meski demikian, aksi berlangsung damai dan tertib, tanpa ada tindakan anarkis. Warga justru mengatur jalannya aksi dengan membentuk koordinator lapangan dan posko logistik agar massa tetap terkendali.

Sementara itu, beberapa perangkat desa yang dihubungi wartawan menolak memberikan keterangan resmi terkait protes warga tersebut. Kepala Desa Fahmi T sendiri belum memberikan klarifikasi atau pernyataan sikap atas tuntutan warganya.

Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan juga belum merespons situasi ini secara resmi, meskipun tuntutan pencopotan kepala desa telah digaungkan secara terbuka dan viral di media sosial lokal.

Aksi pemalangan Kantor Desa Toin menjadi sinyal keras bagi Pemerintah Kabupaten Halsel untuk segera mengambil langkah penyelesaian konflik yang arif dan bijaksana. Jika dibiarkan berlarut-larut, dikhawatirkan akan memicu ketegangan horizontal dan mengganggu stabilitas sosial di tingkat akar rumput.

Warga menegaskan, pemalangan kantor desa tidak akan dibuka hingga Kepala Desa Fahmi T dicopot dari jabatannya atau memberikan klarifikasi langsung di hadapan masyarakat.

Redaksi : Nyong

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *