Dorong Ekonomi Lokal, UMKM, dan Wisata Sabang Berbasis Produk Kakao

 

Mediamataelangindonesia.com-Wilayah Pulau Weh

SABANG, 2 September 2025 – Pemerintah Kota Sabang melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop) menggelar Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Studi Kelayakan Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Cokelat, Selasa (2/9). Kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam memajukan sektor industri kreatif berbasis kakao, yang diharapkan mampu menjadi ikon baru perekonomian Kota Sabang.

 

Acara yang berlangsung di salah satu ruang pertemuan Kota Sabang ini dihadiri oleh Kepala Disperindagkop dan UKM Kota Sabang, jajaran pejabat Pemerintah Kota Sabang, akademisi, praktisi, serta perwakilan masyarakat dan UMKM. Kehadiran lintas sektor ini menandakan adanya sinergi nyata antara pemerintah, dunia akademis, dan pelaku usaha dalam merancang arah pembangunan industri cokelat yang terintegrasi.

 

Empat Sesi Pembahasan Komprehensif

 

FGD ini dibagi ke dalam empat sesi utama yang menghadirkan para pakar dan akademisi sebagai narasumber.

 

1. Aspek Pasar & Industri

Narasumber Dr. Juanda, S.TP., M.Sc memaparkan tren pasar kakao dan cokelat baik nasional maupun global. Ia menegaskan bahwa permintaan cokelat terus meningkat, bukan hanya untuk konsumsi dalam negeri, tetapi juga peluang ekspor. Sabang sebagai kota wisata memiliki potensi besar mengembangkan produk cokelat khas yang bisa menjadi daya tarik wisata kuliner.

 

 

2. Aspek Teknis & Produksi

Dr. Martunis, S.TP., M.Sc menyoroti ketersediaan bahan baku kakao di Sabang dan Aceh. Ia menjelaskan teknologi pengolahan dari hulu ke hilir, mulai dari fermentasi, pengeringan, hingga produksi cokelat olahan. Menurutnya, keberadaan sentra IKM yang modern sangat diperlukan untuk menjamin kualitas produk, kesiapan SDM, hingga pengendalian mutu (quality control).

 

3. Aspek Finansial & Ekonomi Lokal

Fathurahman, SE.,MBA memaparkan proyeksi investasi, analisis biaya, dan potensi pendapatan yang bisa dihasilkan dari pendirian sentra IKM. Perhitungan indikator finansial seperti NPV, IRR, hingga BEP menunjukkan bahwa pembangunan sentra ini layak secara ekonomi. Dampaknya pun sangat signifikan, mulai dari penyerapan tenaga kerja, peningkatan skala UMKM, hingga kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

 

 

4. Aspek Kelembagaan, Sosial & Lingkungan

Andre Kurniawan, SH., MH menekankan pentingnya kelembagaan pengelola, baik dalam bentuk koperasi, BUMD, maupun kemitraan dengan pihak swasta. Selain itu, regulasi daerah, kesiapan SDM, pelatihan, serta pemberdayaan masyarakat menjadi faktor penting. Ia juga mengingatkan bahwa pembangunan sentra harus ramah lingkungan, berkelanjutan, dan berpihak pada masyarakat lokal.

 

Harapan Pemerintah dan Masyarakat

 

Dalam sambutannya, perwakilan Pemerintah Kota Sabang Menyampaikan bahwa FGD ini bukan sekadar forum diskusi, melainkan pijakan awal menuju pembangunan sentra IKM cokelat yang nyata dan berdaya saing. Harapan besar tertuju pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, pemberdayaan UMKM, serta terciptanya produk cokelat khas Sabang yang dapat bersaing di pasar nasional bahkan internasional.

 

“Sabang memiliki potensi besar dari sektor kakao. Melalui studi kelayakan ini, kita ingin memastikan setiap langkah pembangunan sentra IKM benar-benar terukur, tepat sasaran, dan membawa manfaat bagi masyarakat luas,” ujar Kepala Disperindagkop Kota Sabang.

 

Kesimpulan dan Rekomendasi

 

FGD ditutup dengan rangkuman serta rumusan rekomendasi bersama yang akan menjadi dasar penyusunan dokumen studi kelayakan. Hasilnya akan menjadi panduan bagi pemerintah dalam menentukan arah kebijakan, sekaligus referensi penting bagi investor dan pemangku kepentingan lainnya.

 

Seluruh peserta tampak antusias mengikuti jalannya diskusi. Foto bersama di akhir kegiatan memperlihatkan kekompakan antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat yang hadir. Suasana penuh optimisme tercermin dari setiap sesi, menandakan bahwa Sabang siap melangkah menuju era baru industri kreatif berbasis cokelat.

 

Dengan adanya FGD Penyusunan Studi Kelayakan Sentra IKM Cokelat 2025, Sabang semakin mantap menapaki jalur pembangunan ekonomi kreatif. Sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat menjadi kunci dalam mewujudkan Sabang sebagai pusat industri cokelat unggulan yang berdaya saing, berkelanjutan, dan mendunia.

 

#Demikian Laporan Media Mata Elang Sabang News Oleh Kabiro Mei (Eric Karno)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *