WhatsApp Image 2025-05-22 at 19.17.38

Mediamataelangindonesia.com-Wilayah Pantauan-Sabang
Banda Aceh, 21 Mei 2025 — Dalam suasana khidmat di Gedung DPR Aceh, sosok perempuan tangguh asal Aceh Utara, Salmawati, resmi dilantik sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) periode 2024–2029. Ia menggantikan Ismail A. Jalil atau Ayahwa, yang mengundurkan diri setelah resmi terpilih sebagai Bupati Aceh Utara. Pelantikan ini dilakukan dalam rapat paripurna istimewa yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPRA, Ali Basrah, disaksikan oleh sejumlah anggota dewan, tokoh masyarakat, serta para tamu undangan.

Salmawati, yang dikenal luas sebagai istri Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem, selama ini aktif dalam kegiatan sosial dan pemberdayaan perempuan. Dengan dilantiknya ia sebagai anggota DPRA dari Partai Aceh, langkah tersebut menjadi tonggak penting dalam perjalanan politiknya dan mempertegas peran strategis perempuan dalam dinamika pembangunan Aceh pascakonflik.

Dari Aktivisme Sosial Menuju Parlemen Aceh

Kiprah Salmawati bukan hal yang baru dalam dunia sosial kemasyarakatan. Sebelum menjabat sebagai anggota legislatif, ia dikenal aktif dalam berbagai kegiatan yang berfokus pada kesejahteraan perempuan, anak-anak yatim, janda-janda syuhada, serta masyarakat marginal lainnya. Ia juga kerap turun langsung ke pelosok gampong untuk mendengar aspirasi rakyat kecil—sebuah kebiasaan yang menjadi ciri khas kepemimpinannya.

Dalam pernyataannya usai pelantikan, Salmawati menyampaikan rasa syukurnya atas kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat Aceh Utara dan Lhokseumawe, khususnya para pemilih dari Daerah Pemilihan (Dapil) 5, tempat ia memperoleh suara sah sebanyak 3.754 dalam Pemilu 2024 lalu.

> “Saya datang ke DPRA bukan untuk mengejar kekuasaan, tapi sebagai bentuk pengabdian. Ini adalah amanah rakyat yang harus saya bawa dengan sepenuh hati dan tanggung jawab. Saya akan menjadi penyambung lidah bagi mereka yang selama ini tak memiliki suara di ruang-ruang pengambilan kebijakan,” ucap Salmawati.

Komitmen Terhadap Kaum Marjinal dan Keadilan Sosial

Dalam pidato singkatnya, Salmawati menekankan pentingnya perhatian yang lebih serius terhadap kelompok-kelompok rentan, seperti perempuan tanpa penghasilan, anak yatim, para janda mantan kombatan GAM, hingga keluarga korban konflik masa lalu. Ia menyatakan bahwa Aceh memerlukan kebijakan yang lebih adil dan berpihak pada rakyat kecil.

> “Saya tahu betul bagaimana rasanya hidup dalam keterbatasan. Sebab itu, perjuangan saya di DPRA akan difokuskan untuk menyuarakan hak-hak mereka yang tertindas, memperkuat akses pendidikan bagi anak-anak kurang mampu, serta memperjuangkan program pemberdayaan ekonomi perempuan,” tambahnya.

 

Ia juga berkomitmen untuk mendorong transparansi anggaran dan pengawasan terhadap pelaksanaan program-program pemerintah, khususnya di bidang pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.

Dukungan dari Partai dan Tokoh Masyarakat

Pelantikan Salmawati disambut baik oleh berbagai kalangan, termasuk internal Partai Aceh dan masyarakat luas. Banyak yang menilai kehadirannya di parlemen akan membawa nuansa baru yang lebih humanis, sekaligus memperkuat keterwakilan perempuan dalam politik lokal.

Ketua Fraksi Partai Aceh di DPRA menyatakan, “Bu Salma adalah sosok yang selama ini menunjukkan dedikasi yang tinggi terhadap perjuangan rakyat Aceh, terutama kaum perempuan dan korban konflik. Kami percaya kehadirannya akan memperkuat kerja-kerja kolektif kami di dewan.”

Harapan untuk Masa Depan Aceh yang Lebih Baik

Pelantikan Salmawati bukan hanya sebuah momentum politik, tetapi juga simbol kebangkitan perempuan Aceh dalam arena pengambilan keputusan. Ia menjadi inspirasi bagi banyak perempuan muda Aceh untuk berani terjun ke dunia politik dan memperjuangkan nasib rakyat.

Dengan pengalaman, empati, dan tekad yang kuat, Salmawati diharapkan mampu menjadi jembatan antara pemerintah dan rakyat, serta membawa semangat perubahan positif bagi Aceh yang lebih adil dan sejahtera.

Penutup

Aceh hari ini tak hanya membutuhkan pemimpin yang cerdas, tapi juga pemimpin yang memiliki hati. Dan Salmawati adalah gambaran dari kedua hal itu: tegas dalam prinsip, namun lembut terhadap rakyat. Kini, tugas besar menantinya di DPRA—dan harapan rakyat ada di pundaknya.

Pantauan Mata Elang Indonesia.com Wilayah Sabang-Kabiro MJ Eric Novi Karno

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *